AlgoritmaPemrograman Dasar. Abdul Aziz S.Kom. Rekayasa Perangkat Lunak Kelas XII Pendahuluan Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi Ilmuwan Islam dilahirkan di Khawarizm (Kheva) yang karya-karyanya dalam bidang matematika, astronomi, dan geografi banyak menjadi dasar perkembangan ilmu modern. Nama Aljabar sangat telah terkenal berasal dari buku Al-Jabr nya wa-al-Mfuqabilah diterjemahkan
Dalam kehidupan sehari-hari tentu anda pernah menemukan sebuah pilihan, sebagai contoh sederhana ketika anda akan memasuki sebuah toilet umum. Hal tersebut termasuk sebuah percabangan dengan algoritma "jika anda adalah laki-laki True maka masuk toilet pria, jika tidak False maka masuk toilet wanita". Jadi setiap program percabangan hanya mengenal kondisi True benar atau False salah, tidak ada konsidi bisa jadi atau kondisi lainnya yang tidak ada kepastian. Berikut pengertian dari konsep percabangan Percabangan adalah cara yang digunakan dalam program untuk mengambil keputusan ke salah satu kemungkinan True atau False dari beberapa kondisi. Jadi program percabangan akan menjalankan instruksi sesuai dengan kondisi tertentu. Kondisi adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah. Instruksi hanya dilaksanakan apabila kondisi bernilai benar. Table Of Contents Macam-macam Percabangan 1 Contoh Program If Then Else Pascal 2 Contoh Program Case Of Pascal Menarik Kesimpulan Macam-macam Percabangan Ada dua fungsi percabangan dalam pascal yaitu if then else dan case of 1. Percabangan If Then Else Bentuk struktur If…Then… adalah sebagai berikut If Kondisi Then Statemen; Statemen ini digunakan untuk mengendalikan jalannya suatu program berdasarkan suatu kondisi atau syarat yang diberikan. Bila kondisi yang diseleksi terpenuhi... ...maka statemen yang mengikuti Then akan diproses, sebaliknya bila kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan diproses statemen berikutnya. Jika kondisi bernilai benar TRUE maka statemen akan dikerjakan. Jika kondisi bernilai salah maka FALSE maka statemen tidak akan dikerjakan. 1 Contoh Program If Then Else Pascal Program Lulus; Uses crt; Var nilai Real; Begin Write 'Jumlah Nilai '; Readln nilai; If nilai > 60 Then Writeln'Lulus'; Readln; End. Pada contoh diatas, kita akan mencetak kata "Lulus" jika nilai yang kita masukan lebih dari 60. Jika tidak maka program tidak akan mencetak apapun. Bentuk statemen IF...THEN...ELSE.... merupakan pengembangan dari struktur IF.....THEN....... Bentuk statemen tersebut adalah sebagai berikut If kondisi Then Begin …… statemen1; …… End Else Begin ……. statemen2; ……. End; Perintah ini berguna untuk memilih statemen mana yang akan dikerjakan oleh komputer berdasarkan kondisi/syarat yang diberikan. Jika kondisi bernilai benar TRUE maka statemen1 akan dikerjakan. Jika kondisi bernilai salah maka FALSE maka statemen2 yang akan dikerjakan. PENTING Untuk selalu menambahkan tanda titik koma ; di akhir fungsi if. Dari contoh diatas, mari kita sedikit memodifikasi Program Lulus; Uses crt; Var nilai Real; Begin Write 'Jumlah Nilai '; Readln nilai; If nilai > 60 Then Begin Writeln'Lulus'; End Else Begin Writeln'Tidak Lulus'; End; Readln; End. Pada contoh kasus diatas kita akan menggukan kondisi dimana apabila nilai lebih dari 60 maka Lulus, jika tidak kurang dari 60 maka tidak lulus. NESTED IF If Then Else Bersarang IF kondisi 1 THEN begin kode program 1 IF kondisi THEN begin kode program end; end ELSE begin kode program 2 end; IF bersarang atau nested IF adalah penggunaan struktur IF di dalam IF. Kondisi seperti ini sering digunakan untuk kode program yang sudah cukup kompleks. Sebagai studi kasus disini kita ingin membuat program yang menyeleksi lamaran pekerjaan dengan ketentuan laki-laki dan umur dibawah 30 tahun. Program Loker; Uses crt; Var umur Real; jenis char; Begin Write 'Jenis Kelamin l/p '; Readln jenis; Write 'Umur 1-100 '; Readln umur; If jenis = 'l' Then Begin If umur = sm then begin saldo= saldo -tt; writeln'—————————- -'; writeln'saldo akhir anda sebesar Rp.',saldo; end else begin writeln'saldo anda tidak mencukupi'; end; end; BEGIN clrscr; randomize; saldo = 1000000; sm= 100000; repeat writeln'==============BANK TEL-U=============='; writeln'MENU UTAMA'; writeln'1. Cek Saldo'; writeln'2. Setor'; writeln'3. Tarik Tunai'; writeln'4. Keluar'; writeln'silahkan masukan pilihan anda '; readlnp; case p of 1 begin ceksaldo; end; 2 begin write'Jumlah setoran Rp. '; readlnsetoran; setorsetoran; end; 3 begin write'jumlah tarikan Rp. '; readlntarikan; tariktarikan; end; 4 begin writeln'terima kasih telah menggunakan jasa BANK TEL-U'; end; end; writeln'press enter to continou…'; readln; until p=4;clrscr; end. Mungkin masih ada beberapa kode yang masih membingungkan bagi anda, namun yang kita fokuskan adalah bagian case of pada program pascal diatas. Menarik Kesimpulan Mungkin anda muncul pertanyaan kapan kita menggunakan percabangan if then else dan kapan kita menggunakan case of. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Tapi intinya kita menggunakan if then else ketika membutuhkan kondisi dengan logika boolean. Sebagai contoh kondisi dimana nilai > 10. Sedangkan fungsi case of hanya digunakan untuk kondisi dengan tipe char maupun integer, artinya tidak bisa digunakan untuk logika. Demikianlah penjelasan mengenai algoritma percabangan. Jangan lewatkan seri belajar pascal kami. Backtrackdilakukan hingga titik percabangan yang terakhir dilewati, kemudian penelusuran dilakukan melalui percabangan yang belum pernah dilewatinya. Hal ini dilakukan secara rekursif dan baru berhenti jika solusi ditemukan atau semua simpul telah dikunjungi. 2.4. Algoritma Traversal Dalam BSP Tree Modifikasi mungkin dilakukan terhadap suatu Pengertian algoritma pemrograman seleksi kondisi, atau disebut juga algoritma percabangan atau disebut juga dengan flow control dan algoritma pemilihan adalah salah satu jenis perintah dalam algoritma yang digunakan sebagai cara untuk memberitahukan program tentang perintah apa yang harus dijalankan, dimana perintah tersebut disesuaikan dengan beberapa kondisi tertentu. Fungsi algoritma percabangan ini pada adalah untuk memproses keputusan yang tepat dan sesuai dengan yang keinginan pengguna sistem berdasarkan beberapa kondisi yang terjadi pada sistem yang digunakan sebuah program atau sistem, ada saatnya sebuah instruksi atau perintah hanya bisa dilakukan jika memenuhi suatu kondisi atau persyaratan tertentu. Itu mengapa, algoritma percabangan ini bisa disebut juga dengan algoritma seleksi kondisi. Agar Anda paham maksudnya, kami berikan sebuah contoh. Misalkan, kita hendak menentukan apakah suatu bilangan termasuk bilangan genap atau bilangan ganjil. Nah, algoritmanya dapat kita jelaskan sebagai berikutMulaiMasukkan suatu bilangan, misalkan bilangan XJika bilangan X habis dibagi dua, maka lanjut ke perintah keempat. Jika tidak lanjut ke perintah “X adalah bilangan genap”. Lanjut ke perintah “X adalah bilangan ganjil”SelesaiDari algoritma di atas, kita bisa lihat bahwa ada dua kemungkinan perintah yang akan dikerjakan setelah perintah ketiga dikerjakan. Perintah pertama, jika bilangan X habis dibagi dua maka selanjutnya perintah keempat yang dikerjakan, kemudian lompat ke perintah keenam dan perintah kelima tidak dikerjakan. Perintah kedua, jika bilangan X tidak habis dibagi dua maka melompat ke perintah kelima dan perintah keempat tidak dikerjakan. Kedua perintah tersebut sama-sama berakhir pada perintah keenam, yang menyatakan bahwa proses algoritma telah sudah paham mengenai maksud dari algoritma percabangan ini? Nah, ternyata algoritma percabangan ini banyak macamnya. Namun, inti dari algoritma ini sama, yaitu suatu program atau sistem akan mengerjakan sebuah perintah yang disesuaikan dengan kondisi atau syarat tertentu. Apa saja macam-macam algoritma percabangan? Artikel kali ini akan mengulasnya untuk Anda. Berikut ini pembahasannya1. Percabangan untuk 1 kondisiPada percabangan jenis ini, hanya ada satu kondisi yang menjadi syarat untuk melakukan satu buah atau satu blok instruksi. Format umum dari algoritma percabangan dengan satu kondisi adalah sebagai berikutIF kondisi THEN instruksiArti dari format di atas, jika “kondisi” bernilai benar atau tercapai, maka aksi dikerjakan. Sedangkan jika bernilai salah, maka instruksi tidak dikerjakan dan proses langsung keluar dari percabangan dan kembali lagi ke kondisi dari penggunaan algoritma percabangan untuk satu kondisi adalah sebagai berikut if A > B then write A end ifInstruksi di atas artinya instruksi akan menampilkan nilai A hanya jika kondisi “A lebih besar daripada B” bernilai benar. Jika bernilai salah, maka tidak ada aksi yang akan dilakukan atau proses langsung keluar dari percabangan end if .Berikut ini kami berikan contoh beberapa contoh program algoritma percabangan untuk satu kondisi menggunakan macam-macam bahasa pemrograman. Berikut ini adalah contoh untuk program menggunakan bahasa Pascal adalah sebagai berikutuses crt; var jeniskelaminchar; begin clrscr; writelnJenis Kelamin ’; writelnL unutk laki-laki, P untuk perempuan’; writelnJenis kelamin anda ’;readlnjeniskelamin; ifjeniskelamin = l’ then writelnLaki-laki’; ifjeniskelamin = p’ then writelnPerempuan’; readkey; endContoh lainnya dari program percabangan untuk satu kondisi pada suatu program menggunakan bahasa C++ adalah sebagai berikutinclude int main { int nilai; char a; cout>nilai; if nilai>60{ cout>a; return 0; }2. Percabangan untuk 2 kondisiPada percabangan jenis ini, ada dua kondisi yang menjadi syarat untuk dikerjakannya salah satu dari dua instruksi. Kondisi ini bisa bernilai benar atau salah. Bentuk umum dari percabangan dengan dua kondisi adalah sebagai berikutIF kondisi THEN instruksi 1 ELSE instruksi 2 ENDIFArti dari format di atas, jika “kondisi” bernilai benar maka instruksi 1 yang akan dikerjakan. Sedangkan jika bernilai salah, maka instruksi 2 yang akan dikerjakan. Perbedaannya dengan percabangan untuk satu kondisi terletak pada adanya dua instruksi untuk dua kondisi, yaitu kondisi bernilai benar dan kondisi bernilai Percabangan untuk 3 kondisi atau lebih Algoritma percabangan untuk tiga kondisi atau lebih adalah bentuk pengembangan dari dua macam algoritma percabangan yang telah dibahas sebelumnya. Karena itu, percabangan jenis ini akan memiliki banyak variasi. Secara umum, format percabangannya dapat dituliskan sebagai berikut IF kondisi THEN instruksi 1 ELSE IF kondisi 2 THEN instruksi 2 ELSE instruksi 3 ENDIFMaksud dari algoritma di atas, instruksi 1 akan dikerjakan jika “kondisi 1” bernilai benar. Jika bernilai salah, pemeriksan dilanjutkan ke “kondisi 2”. Jika “kondisi 2” bernilai benar, maka instruksi 2 dikerjakan. Jika tidak, pemeriksaan dilanjutkan pada kondisi-kondisi lainnya. Pemeriksaan ini akan terus dilakukan terhadap semua kondisi yang ada. Jika tidak ada satu pun kondisi yang bernilai benar maka pernyataan yang dikerjakan adalah instruksi 3 atau instruksi n+1 pada percabangan lebih dari 3 Percabangan “Case of….”Selain menggunakan format yang dijelaskan pada poin 3, percabangan 3 kondisi atau lebih bisa juga menggunakan format “Case Of”. Format ini memiliki kegunaan yang sama, tetapi format ini digunakan untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer. Secara umum format penulisannya adalah sebagai berikutswitch ekspresi { case kontanta-1 instruksi 1 break; case konstanta-2 instruksi 2 break; default instruksi 3 }Contoh penerapan percabangan Case Of dalam sebuah program menggunakan bahasa Pascal adalah sebagai berikutuses wincrt; var x integer; begin write Masukkan sebuah nilai [0…3] ; readln x; Case x of 0 WritelnX bernilai 0’; 1 Writelnx bernilai 1’; 2 WritelnX bernilai 2’; 3 WritelnX bernilai 3’; else WritelnX tidak bernilai 0, 1, 2, ataupun 3’; end; program percabangan Case Of menggunakan bahasa C++ void main { int nHari; cout > nHari; cout then if then Instruksi1 Else Instruksi2 Else If Instruksi3 Else Instruksi4 EndIfJika kondisi berjumlah lebih dari 3 kondisi, polanya tetap sama. Untuk kondisi ke 2 dan seterusnya, penulisannya menggunakan “ELSE IF kondisi THEN”, sedangkan untuk kondisi terakhir cukup menggunakan ELSE “kondisi1” dicek nilai kebenarannya. Jika benar, maka dicek nilai kebenaran “kondisi2”. Jika “kondisi2” benar, maka dikerjakan Instruksi1. Jika tidak, dikerjakan jika “kondisi1” tidak benar, maka akan dicek nilai kebenarannya. Jika “kondisi3” bernilai benar, maka dikerjakan Instruksi3. Jika tidak, maka akan dikerjakan salah satu contoh program percabangan bersarang Nested If menggunakan bahasa Pascal uses wincrt; var x, y, z real; begin write Masukkan bilangan pertama ; readln x; write Masukkan bilangan kedua ; readln y; write Masukkan bilangan ketiga ; readln z; if x > y then if x > z then write Bilangan terbesar ,x52 else write Bilangan terbesar ,z52 else if y > z then write Bilangan terbesar ’,y52 else write Bilangan terbesar ,z52; di bawah ini adalah satu contoh program percabangan bersarang lainnya menggunakan bahasa C++ include void main { int A, B, C; cout > A; cout > B; cout > C; ifA Algoritmapercabangan adalah salah satu instruksi dalam algoritma yang digunakan untuk memberikan pilihan kepada program perintah mana yang harus diproses dan perintah mana yang harus dilewati sesuai dengan kondisi yang diberikan. instruksi percabangan dikategorikan menjadi beberapa jenis yaitu, percabangan 1 kondisi, percabangan 2 kondisi
Pengertianalgoritma pemrograman seleksi kondisi, atau disebut juga algoritma percabangan (atau disebut juga dengan flow control dan algoritma pemilihan) adalah salah satu jenis perintah dalam algoritma yang digunakan sebagai cara untuk memberitahukan program tentang perintah apa yang harus dijalankan, dimana perintah tersebut disesuaikan dengan beberapa kondisi tertentu.
KO N S T A N T A Konstanta adalah variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah. konstanta adalah juga variabel bedanya adalah pada nilai yang disimpannya. Jika nilai datanya sepanjang program berjalan tidak berubahubah, maka sebuah varibel lebih baik diperlakukan sebagai konstanta. Pada sebuah kode program, biasanya nilai data dari konstanta diberikan langsung di bagian
. 335 214 181 155 457 465 149 187

yang termasuk ke dalam jenis algoritma percabangan adalah